Hingga kau
dengar lirihan hati menahan perih
Segenap rasa yang terpendam dalam puncak
asmara
Kau kepakkan jemari cantikmu
Membius nurani tak hilang dalam hitungan
masa
Kau lah bidadari...
Menggilakan arus dipelupuk mata
Sejuta warna tak sebanding dengan asa
bahagia
Andai kau lihat ruang hati ini
Meredup
Mengalun tak tentu arah
Mencari serpihan asa yang sempat kau semai
Usahaku hanya kau anggap buih tanpa arti
Cahaya jiwa yang tak tersentuh oleh jemari
Biarlah rintihan isi hati ini jadi saksi
cinta
Saksi sakitnya menunggu
0 komentar:
Posting Komentar